Perencanaan Bisnis – Apa dan Bagaimana?

Bisnis dalam arti sebenarnya bisnis adalah sebuah usaha untuk melakukan sesuatu untuk menghasilkan sebuah profit dari modal yang sudah ditanamkan.
Artinya ada jumlah uang yang harus diinvestasikan dalam usaha tersebut tengan tujuan mencapai titik pengembalian modal. Resiko yang harus di hindari dalam sebuah usaha adalah Resiko “Bangkrut” atau kondisi dimana negatifnya sebuah neraca keuangan yang tidak menghasilkan nilai surplus pendapatan.
Bagaimana dengan perencanaan (plan), dalam arti sebenarnya perencanaan adalah menyusun beberapa kegiatan dalam sebuah kerangka pikir kegiatan yang memiliki satu tujuan. Jika dikaitkan dalam materi ini apa yang direncanakan yaitu “Bisnis”. secara filosofis mengapa usaha harus direncanakan, jawabannya menghindari sebuah kerugian besar atau kecil dari beberapa resiko, kebangkrutan, keberlangsungan sebuah usaha, kemajuan bisnis, dan lain-lain.
Sebuah usaha atau bisnis, hal yang paling utama dipikirkan adalah PRODUK dari bisnis yang akan dijalankan. Terserah apapun bentuk dari produk tersebut, baik barang atau jasa semuanya memiliki beberapa karakter tertentu. Oleh karena itu jika akan melakukan sebuah bisnis, pikirkan kriteria hukum ekonomi yang tentang prinsip kebutuhan akan barang yang sifatnya;
  1. Barang Primer.
  2. Barang Sekunder.
  3. Barang Tersier.
Pertimbangan tersebut menjadi penting saat kita akan merencanakan keberlangsungan dari bentuk usaha yang akan di jalani selanjutnya. Apakah akan lama atau bisnis sesaat saja. Pertanyaan yang mendasar adalah, “Apakah kita ingin memiliki sebuah usaha yang sifatnya seumur jagung saja?” Sudah pasti tidak. Artinya dalam merencanakan sebuah bisnis tentukan lebih dahulu jenis sifat produk yang akan dibuat usahanya. Usahakan barang yang dijual adalah barang atau jasa yang memiliki sifat PRIMER.
Barang yang memiliki sifat Primer, keberlangsungannya akan lebih lama jika sebuah usaha bergerak pada barang yang sifatnya tersier ata sekunder saja. Contoh: Sebuah usaha kuliner akan lebih bertahan lama dibandingkan dengan sebuah usaha pembuatan stiker. (Mohon maaf contoh ini tidak bertujuan untuk merendahkan sebuah kegiatan usaha manapun). Jika mengacu pada hukum Supply & Demang, mana kira-kira yang akan besar permintaannya “Kuliner” dalam bentuk makanan atau “Stiker” sudah pasti akan lebih banyak permintaan terhadap makanan dengan alasan bahwa makanan adalah kebutuhan pokok manusia. Walaupun demikian bukan berarti stiker tidak dibutuhkan oleh konsumen, jika stiker tersebut digunakan untuk sebuah usaha maka “stiker” sifatnya akan berubah menjadi barang primer.
Pada gambar di awal materi ini terlihat diagram kue yang terdiri dari lima potangan dengan satu inti yaitu “Innovation assesment” dan potongan yang lainnya adalah Market research, competitive analysis, Business Model, financial projection, dan yang terakhir adalah management team. Ingat sebuah perencanaan bisnis pada dasarnya menghasilkan (output) sebuah dokumen yang menggambarkan perusahaan yang dijalankan.
Gambar diatas memberikan sebuah beberapa langkah kecil dalam kondisi Pra-Perencanaan Bisnis. Dalam buku perencanaan bisnis penulis Freddy Rangkuti buku terbitan tahun 2005.  Empat hal yang penting dan harus ada di dalam perencanaan bisnis adalah:
  1. Penjelasan mengenai bisnis yang sedang digeluti dan rencana yang bersifat strategis;
  2. Rencana Pemasaran;
  3. Rencana manajemen mengenai keuangan;
  4. Rencana manajemen secara operasional.
Pendapat tersebut tidak berbeda jauh dengan gambar diatas, Market research sangat diperlukan dengan tujuan melihat gambaran utama bisnis yang sedang atau akan digeluti. Riset pasar biasanya akan lebih sering bersifat Forcasting atau meramalkan beberapa data perimintaan terhadap barang yang akan dijual. Sedangkan Competitive Analysis, tidak kalah pentingya. Diperlukan untuk menganalisis pesaing usaha yang bergerak pada bidang bisnis yang sama. Disini akan masuk arena kajian “Business Intelegent” artinya kita harus mengapati kekuatan pesaing bisnis kita dan sudah seberapa jauh perkembangan mereka. Contoh kecil analisis ini, seperti dua orang jejaka memperebutkan seorang gadis. Biasanya saat bersaing sang jejaka saling melihat kekuatan pesaingnya. Tujuannya hanya satu, merebut hati sang gadis. Sedangkan dalam bisnis bertujuan untuk merebut hati konsumen agar mau membeli produknya.
Selanjutnya adalah Business Model, tujuannya hanya satu, setelah tahu dan mendapatkan kesimpulan dari The golden arches ... McDonald's.riset pasar dan pesaing selanjutnya menyusun bagaimana model usaha yang akan dilakukan. Membangun sebuah model bisnis biasanya akan terkait dengan strategi bisnis yang akan dilakukan. Sebagai contoh Coba lihat bagaimana McDonald sebagai perusahaan makanan terbesar dunia membangun model bisnisnya. Siapa yang tidak kenal Humberger McDonald? Seluruh dunia tahu dan kenal makanan McDonald. Bagaimana dengan produk yang dijual oleh Mcdonald. Produknya sederhana bahkan bisa dibilang jenis makanan ini bukanlah makanan yang spesial. Dibuat untukkelompok “ordinary people” di negara asalnya Olympic specials at McDonald's Japan Amerika.  Produknya hanya memiliki bahan dasar yang semuanya ada di Indonesia, terutama di Asia. Tetapi piaway McDonald dikenal diseluruh dunia. Bagaimana dengan para pesaingnya atau perusahaan yang sejenisnya.
Selanjutnya, Financial Projection, pada materi kuliah Analisis Estimasi Biaya, tentunya sudah dijelaskan bagaimana memproyeksikan modal berdasarkan strategi bisnis yang dilakukan. Materi ini akan berkaitan juga dengan “Balanced Scorecard” Intinya adalah mengkaitkan beberapa kegiatan hasil dari model sebuah model usaha sampai dengan perhitungan kebutuhan modal yang diperlukan untuk menjalankan bisnis yang diperlukan.
Setelah semua itu dilalui, Management Team sebuah kegiatan yang masuk dalam merencenakan sebuah bisnis. Ada sebuah cerita “bagaimana orang buta berkomentar tentang seekor gajah”. Apa kata mereka? Semua tidak sama pendapatnya bukan, orang buta pertama berkata gajah seperti daun padahal yang dipegang adalah kuping gajah, orang buta kedua berkata gajah seperti ular, karena yang dipegang ekornya, dan sebagainya. Artinya, mereka tidak tahu bentuk gajah seutuhnya. Demikian pula dalam membangun sebuah team dalam bisnis, team yang dibangun haruslah dikelola dan disesuaikan berdasarkan dengan orang-orang yang berkompetensi pada bisnis yang digeluti. Perlukah kita mengkontrak tukan kayu padahal usaha kita bergerak dalam bidang Kuliner?
Secara singkat kajian diatas adalah bagaimana dasar membangun sebuah rencana bisnis dengan kubutuhan yang paling utama. Rencana bisnis ini akan menjadi penting seberapa besar uang yang dikeluarkan selama bisnis tersebut berhadapan dengan sebuah Resiko Bisnis.


1 komentar:

Singh mengatakan...

Balanced Scorecard Classroom Training in Egypt
| Blue Ocean strategy Classroom Training in Auckland

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Favorites More